"- Kon arek ndi a?
- Ayas kera ngalam sam!
- Salam satu jiwa!"
Malam ini Jogja sedang dingin. Sudah sebulan lebih aku tinggal di Jogja dan sekarang sudah masuk musim penghujan. Sekarang aku sudah bekerja disini setelah sebelumnya kebingungan karena belum mendapat pekerjaan setelah hari kelulusanku.
Tapi entah kenapa selama sebulan lebih disini aku merasa ada yang hilang. Rasanya ada sesuatu yang belum sempat aku kerjakan. Tapi karena sekarang sudah bekerja aku harus menekan perasaan itu dalam-dalam.
Dingin di kota Jogja ini mengingatkanku pada sebuah kota dimana rasanya selalu menarikku untuk kembali mengunjunginya, Malang. Mungkin aku bukan penduduk asli Malang ataupun mahasiswa yang sempat menempuh pendidikan di Malang. Aku hanya sempat mengambil kerja profesi (magang) di Malang.
Ketika masih kuliah, aku termasuk orang yang sangat senang sekali menjelajah. Kalau kata anak zaman sekarang disebut traveler. Sudah banyak kota di pulau Jawa yang aku kunjungi. Ketika mengambil mata kuliah kerja profesi tiba, aku memilih Malang untuk menjadi kota tujuanku.
Alun-alun Malang. Diambil dari drone.
Aku selalu merasa Malang punya daya tarik khusus di mataku. Bahasa kiwalan (walikan yang berarti terbalik) yang khas, suasana dinginnya kota di malam hari (meskipun orang asli Malang bilang sudah tidak sedingin dulu), tahu campur ketika bingung mau makan apa, atau suasana ketika aku menyendiri di Kota Batu karena kesepian.
Stasiun kota Malang.
Pertama kali aku menginjakkan kakiku di Malang aku langsung jatuh cinta pada kota ini. Ada emosi tersendiri antara aku dan kota ini. Aku selalu menyukai kota yang mempunyai udara sejuk. Aku suka menyusuri kota ketika malam setelah pulang bekerja sampai-sampai membuat sepupuku khawatir karena belum pulang.
Taman bunga Selecta.
Lebih dari sekali aku mengunjungi Malang. Bahkan aku sampai mengajak teman-temanku untuk menjelajahi kota ini
"- Sob, mau ikut gue ke Malang gak? Kotanya syahdu abis sekalian gue ambil motor
- Boleh cuy, tancap gas lah"
Hingga kedua kalinya aku kesana, kembali aku merasakan emosi yang sama. Emosi yang hanya bisa kurasakan sendiri. Tetapi kali ini aku tidak sendirian, aku bersama temanku, Abi. Aku dengan bangga mengenalkannya pada kota ini. Mengajaknya berkeliling di Alun-Alun malang, Menyusuri Kota Wisata Batu dari siang hingga malam. Menikmati gerimis yang menyebalkan (ketika kehujanan) tapi aku suka.
Aku kembali ke Malang ketiga kalinya saat berlibur bersama teman-teman ke Bromo. Karena memang lebih nyaman melewati Malang untuk menuju Bromo yang ada di Probolinggo. Mungkin kali ini hanya singkat untuk mampir istirahat, sholat, dan makan siang. Emosi itu muncul lagi dalam benakku. Ditambah waktu itu Malang hujan ketika kami tiba disana. Suasana yang aku suka.
Suasana alun-alun Kota Batu.
Keempat kalinya ke Malang ketika aku menggarap project tugas akhirku. Dan keempat kalinya aku merasakan emosi itu lagi. Hingga akhirnya aku berpikir aku memiliki 'zink' dengan kota ini. Bukan hanya 'cinta' tetapi 'zink' (untuk kalian yang pernah menonton Hotel Transylvania pasti paham). Kembali aku menyusuri jalanan yang sama, tempat yang sama, selalu ada yang membuatku nyaman untuk berlama-lama di kota ini.
Bianglala alun-alun Kota Batu. 3000 aja cuy!
Terima kasih telah menjadi bagian dalam perjalanan masa mudaku. Masa muda yang tidak mungkin diputar kembali. Tidak pernah ada sesal untuk mengunjungimu kembali.
Terima kasih banyak...Malang
Nais backlink bro! Haha.
BalasHapusAkan tiba masanya probation-mu berakhir. Sampai waktu itu datang, bersabarlah.
kerjaan w makin kesini malah makin banyak hahahaha
HapusUdah lewat masa probation lu? Perjalanan probation lu menjelang berakhir, makanya dikasih tanggung jawab lebih, haha.
Hapusbulan november terakhir masa probation gw. cm baru bisa ambil cuti kalo uda setahun kerja, parah lah
Hapus