Sabtu, 15 Juli 2017

The Internet Era

Setelah kemarin saya memposting tulisan mengenai kelakuan generasi milenial, kali ini saya akan menuangkan pemikiran saya tentang apa yang terjadi di era internet ini.

Saya sering bertukar pikiran dengan anggota keluarga saya terutama oleh ibu. Ibu saya mungkin hanya tamatan SMA tetapi pemikiran beliau sangat modern dan visioner itulah mengapa kami sering berdebat maupun membahas apapun. Tadi pagi ibu saya bercerita kepada saya setelah mendapat info dari grup whatsapp kelompok pengajiannya. Beliau menceritakan tentang berita bangkitnya PKI dan akan di-sahkannya aliran syiah di Indonesia. Tapi tunggu. Bukan hal tersebut yang akan saya bahas. Akan tetapi semodern apapun ibu saya, tetap saja beliau kurang bisa memfilter berita-berita yang tersebar di internet.

Okay kembali ke topik. Pernahkah anda merasa risih ada dalam grup chat keluarga? Pastilah ada anggota keluarga yang rajin menyebarkan berita hoax dan memancing kebencian (hate speech) terhadap suatu hal. Atau melihat adik atau sepupu atau keponakan anda yang mulai bermain fidget spinner? dan merasa mereka sudah menjadi korban zaman?

Pernahkah anda berpikir, "kok bisa sih kalian ini cepet banget percaya?", "kok bisa sih gampang banget kebawa arus?", "kok kalian alay sih ikutan ini itu?". Yah, itu yang terjadi di era intrenet ini. Kita mulai ke bahasan yang pertama yaitu "era kelahiran". Saya bagi era kelahiran ini menjadi tiga bagian yaitu, Pra-Internet, Internet, dan Post-Internet (jangan cari kosa kata ini dimanapun, ini saya sendiri yang memberi nama).

1. Pra-Internet
   Saya anggap pra-internet ini adalah orang-orang yang lahir dan tumbuh sebelum adanya teknologi internet. Orang-orang ini lahir sebelum medio 90an. Pada zaman tersebut media informasi belumlah banyak. Bahkan media pada zaman tersebut sangat dikekang oleh rezim Soeharto. Dan ketika mereka tumbuh dan berkembang mereka melewatkan proses perkembangan internet (mungkin melewati, tetapi tidak merasakan). Nah, orang-orang ini baru benar-benar bisa menggunakan internet ketika internet telah berkembang sangat pesat dan menjadi media informasi utama. Sehingga dengan pengetahuan yang masih terbawa dari masa lalu tentang suatu informasi masih terbawa ke zaman sekarang dimana berita hoax sangatlah banyak dan berkembang pesat sehingga mereka kurang bisa memfilter suatu informasi.

2. Internet
   Era internet ini adalah orang-orang yang lahir pada medio 90an. Kenapa 90an terasa spesial bagi beberapa orang? kenapa selalu era 90an yang menjadi bahasan dan kebanggaan dimana-mana? Kenapa era 90an menjadi kenangan tersendiri? Karena pada era inilah teknologi mulai berkembang pesat tetapi masih dibarengi dengan norma-norma tradisional dan menjadikan anak-anak di era ini tumbuh dengan ideal. Orang-orang di era internet ini melewati dan mengikuti perkembangan internet. Mereka tahu bagaimana awal internet terbentuk hingga berkembang menjadi media informasi yang paling utama sekarang ini. Orang-orang di era internet ini juga telah mempelajari komputer sejak dini sehingga mereka tau bagaimana mengoperasikannya. Oleh karena itulah mereka tahu bahwa sebuah foto bisa diedit melalui aplikasi atau bagaimana sebuah berita palsu dibuat. Tetapi yang menjadi point nya adalah orang-orang di era internet lebih bijak dalam memfilter berita dan juga tetap memperhatikan norma dalam menyampaikan pendapat secara online mengingat era ini adalah era internet semuanya serba online.

3. Post-Internet
    Post-internet ini adalah era yang paling terakhir. Lahir dan tumbuh di era milenial (2000-an). Anak-anak di era ini cenderung lebih pintar karena orang tua mereka pun sudah banyak yang berpemikiran modern. Anak-anak era post-internet ini tumbuh saat internet sudah menjadi media yang sangat utama. Segala hal dapat dilakukan dengan satu klik. Anak-anak era ini sudah sangatlah faseh dalam menggunakan gadget, komputer, atau perangkat canggih lainnya. Yang menjadi masalah di era ini adalah mereka sudah terkena imbas negatif internet dalam usia yang relatif masih muda. Sedangkan di usia tersebut anak-anak sedang mengalami rasa ingin tau yang sangat tinggi. Oleh karena itulah banyak dari mereka yang mendapat influence selebriti internet yang kurang terpuji dan menganggap hal tersebut adalah suatu trend yang sangat keren. Akibatnya sudah saya beberkan pada tulisan saya yang sebelumnya. Mereka tidak memiliki karakter yang kuat dan cenderung ikut-ikutan, turunnya minat membaca, dan yang paling parah tidak tahu bagaimana cara menghormati orang lain. Budaya yang mereka dapat dari internet mereka bawa ke kehidupan nyata dan membuat mereka menjadi generasi yang lemah mentalnya dan demoralisasi.

Sekian tulisan saya kali ini. Jikapun ada pendapat marilah kita berdiskusi dengan baik dan landasan yang kuat. 

Thank you.

Kamis, 13 Juli 2017

Show Some Respect KIDS !

Setelah lama tidak menulis, akhirnya saya memutuskan untuk menulis lagi untuk menuangkan pikiran saya. Kali ini saya akan membahas tentang "generasi milenial" (biasanya terdapat jokes dengan sebutan "generasi awkarin").

Baru saja saya membaca blog dari salah satu blogger dan penulis yang cukup terkenal dengan nama aMrazing. Tulisan tersebut diberi judul "Lazy Millenial Generation". Setelah saya baca sebenarnya saya cukup setuju dengan beberapa pemikirannya.


Sampai pada akhirnya ada secuil tulisan mengenai tentang rasa hormat/ respect. Dia mengatakan generasi milenial ini ingin serba efektif dan efisien termasuk tidak mau ribet untuk menjadi sok manis dan menjilat atasan dan berpikir we're all equal tidak peduli berapapun usia anda. Tetapi, tolong bedakan respect dengan sok manis atau menjilat atau apapun.


Beberapa hari kemarin saya melihat anak belum cukup umur mengendarai motor tidak memakai helm dan saya yakin tidak memiliki surat izin, melanggar lampu merah dan hampir menabrak seorang bapak-bapak. Lalu bapak tersebut membunyikan klakson. Tiba-tiba anak ini melontarkan kata-kata tak terpuji kepada bapak tersebut. Inikah yang kita sebut "we're all equal" ?.


Yah, benar saya sendiri pun jijik jika melihat orang yang cenderung menjilat ataupun ingin diakui semua orang hingga melakukan berbagai cara. Tetapi bagaimanapun sebagai insan yang lebih muda kita memang sewajarnya menghormati yang lebih tua. saya ulangi lagi SEWAJARNYA. Karena hal tersebut memang sesuatu yang WAJAR dan cenderung WAJIB.

Ingatkah kalian pelajaran PPKn kelas 4 SD? di PPKn diajarkan bahwa kita harus menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Atau pesan Rasulullah SAW tentang orang yang harus kita hormati, beliau menjawab "Ibumu, Ibumu, Ibumu" baru "Ayahmu". semua yang disebutkan orang yang berusia di atas kita.

Pernahkah kalian diajak bicara dengan orang yang berusia jauh dibawah kalian tetapi gaya bicaranya tidak menunjukan respect kepada anda? marahkah kalian? atau tidak terima? atau ada yang mengalami seperti bapak yang saya ceritakan di atas tadi?

Entah makanan apa atau pelajaran apa yang didapat oleh generasi milenial ini sehingga bisa berpikir bahwa kita semua ini sama. Sama usianya, sama pergaulannya. Oh, mungkin benar in internet we're equal. The ages, gender, country, anything. Tetapi anda diciptakan itu di bumi, bukan di website. Jadi belajarlah menjadi manusia, bukan menjadi bitcoin. 

Oh ayolah para orang tua, inilah calon-calon yang akan mengisi dunia? Jika kemajuan teknologi hanya malah memundurkan moral lebih baik kita kembali ke era Dark Ages.